Studradara Terbaik di Indonesia

Studradara Terbaik di Indonesia – Dunia perfilman Indonesia memiliki sejarah panjang sejak negeri kita merdeka. Dari semua film yang pernah tercipta, ada beberapa film yang memiliki kualitas yang mumpuni. Di balik film yang bagus, ada sutradara yang hebat. Sutradara terbaik Indonesia juga punya banyak berpengaruh dalam indutri perfilman. Karya-karyanya berhsil membuat para penonton berdecak kagum bahkan beberapa ada yang mengubah cara pandang dari berbagai sisi.

Sutradara-sutradara di bawah ini menunjukkan bahwa industri film di Indonesia mampu bersaing di kancah Internasional. Mampu menunjukkan karya-karyanya yang  gemilang mereka, inilah sutradara Indonesia terbaik paling berpengaruh sepanjang masa. idn slot

1. Teguh Karya

Studradara Terbaik di Indonesia

Nama Teguh Karya mungkin terdengar asing untuk beberapa orang bahkan para pecinta film zaman sekarang. Tapi jika kamu benar-benar orang ang mengerti sejarah perfilman Indonesia, Teguh Karya merupakan sutradara legenda di Indonesia. Teguh Karya merupakan seorang maestro perfilman tanah air yang berhasil mendapatkan Piala Citra sebanyak enam kali sebagai Sutradara Terbaik. Ini merupakan sebuah prestasi yang luar biasa mengingat mendapatkan gelar Sutradara Terbaik bukanlah suatu hal yang mudah. Karya-karyanya sangat populer di era 70 dan 80-an di antaranya adalah Cinta Pertama (1974), November 1828 (1979), Pacar Ketinggalan Kereta (1989) dan lainnya. Film-film Karya Teguh berhasil menghasilkan artis dan aktor senior seperti Slamet Rahardjo dan Christine Hakim. Bahkan, Christine Hakim berhasil mendapatkan piala Citra sebagai artis pemeran utama terbaik dan merupakan satu-satunya artis yang menang sebelum Putri Marino mendapatkan kemenangan yang sama 2017 lalu dengan film Posesif. www.americannamedaycalendar.com

2. Arifin C Noer

Selain Teguh Karya, ada sosok sutradara Indonesia terbaik paling berpengaruh pada industri perfilman Indonesia. Dia adalah mendiang Arifin C Noer yang film-filmnya sering kali masuk dalam nominasi FFI pada zamannya. Filmnya yang terkenal adalah Serangan Fajar (1981), Djakarta 1966 (1983) dan lain sebagainya. Karyanya yang paling fenomenal adalah G30-S/ PKI (1984), yang merupakan film kontroversial di zaman Orde Baru. Terlepas dari segala kontroversinya, tidak  ada yang memungkiri jika pengaruh Arifin C Noer sangat besar bagi perfilman atau pun masyarakat Indonesia.

3. Riri Riza

Riri Riza dianggap sebagai salah satu pelopor bangkitnya perfilman Indonesia tahun 2000-an. Kala itu, dunia perfilman memang lesu karena didominasi oleh industri perfilman Hong Kong dan Hollywood. Riri Riza datang dengan karya fenomenalnya yang berjudul Petualangan Sherina. Semua karyanya memiliki nilai esensi tersendiri sehingga kamu akan menyukainya walau dari genre apa pun. Riri Riza menjadi sutradara Indonesia terbaik pada tahun 2005 berkat filmnya yang berjudul Gie, sebuah film biopik tentang seorang mahasiswa yang diperankan oleh Nicholas Saputra. Selain itu, Ada Apa Dengan Cinta (2016) juga salah satu karyanya, membuatnya jadi sutradara Indonesia keren di kalangan anak muda pada masanya.

4. Joko Anwar

Semua orang tahu bahwa Joko Anwar adalah sutradara film horor Pengabdi Setan. Tapi jauh sebelum itu, Joko Anwar sebenarnya sudah memiliki prestasi gemilang. Berkat arahannya, Pengabdi Setan menjadi film horor terlaris sepajang masa. Pengabdi Setan berhasil membawa pulang berbagai penghargaan di FFI 2017 yaitu sebanyak 7 Piala Citra. Sebelumnya, Joko Anwar berhasil membawa pulang piala sebagai Sutradara Terbaik tahun 2015 lewat film A Copy of Mind.

5. Hanung Bramantyo

Nama Hanung Bramantyo sekarang memang nggak segemilang beberapa tahun yang lalu, tapi nggak dipungkiri jika nama sutradara Indonesia keren ini memang merupakan salah satu sutradara berpengaruh di dunia perfilman Indonesia. Film-film terbaiknya adalah Jomblo (2006) dan Sang Pencerah (2009). Hanung Bramantyo berhasil membawa pulang Piala Citra sebanyak dua kali sebagai sutradara Indonesia terbaik lewat film Brownies (2005) dan Get Married (2007).

6. Rizal Mantovani

Nama Rizal Mantovani memang terkenal, tapi kadang banyak orang yang masih bingung apa saja karya-karyanya yang berhasil. Padahal, sosok Rizal Mantovani merupakan salah satu sutradara terbaik Indonesia paling berpengaruh dalam kebangkitan film horor di Indoenesia.

Rizal Mantovani adalah sosok di balik film Jelangkung (2001), trilogi Kuntilanak hingga 5 CM (2011). Namun bukan berarti Rizal Mantovani nggak pernah mengecewakan para penonton. Beberapa karyanya yang mengecewakan adalah Air Terjun Pengantin dan beberapa film horor lainnya.

7. Rudi Soedjarwo

Nama Rudi Soedjarwo masuk ke jajaran para sutradara Indonesa terbaik bukan tanpa alasan. Lewat tangan Soedjarwo inilah karya Ada Apa Dengan Cinta (2004) terlahir. Berkat karyanya, Rudi Soedjarwo berhasil mendapatkan Piala Citra atau FFI pertama setelah prnghargaan tersebut mati suri selama 12 tahun.

8. Edwin

Nama Edwin memang masih asing terdengar seperti nama-nama besar yang sudah disebutan di atas. Tapi, sutradara berusia 39 tahun ini memiliki prestasi di kancah Internasional yang patut dibanggakan. Film pendeknya yang berudul Kara, Anak Sebatang Pohon menjadi film pendek pertama Indonesia yang masuk nominasi di Cannes Film Festival. Nggak sampai itu aja, Edwin juga berhasil mendapat gelar sebagai sutradara Indonesia terbaik di ajang FFI dengan filmnya Posesif tahun 2017 lalu. Sekarang nama Edwin masih meniti karir nih. Tidak kaget dong kalau ntar si Edwin bakalan berada di jajaran nama di daftar teratas.

9. Angga Dwimas Sasongko

Sama seperti Edwin, nama Angga mungkin masih awam di telinga masyarakat. Tapi, peranan Angga sangat mempengaruhi perubahan tren di Indonesia lho. Kok bisa? Itu dikarenakan Angga merupakan sutradara di balik film Filosofi Kopi. Film ini memang nggak mencapai jutaan penonton, tapi gara-gara film inilah kedai kopi mulai menjamur di mana-mana sebagai tempat untuk ajang nongkrong.

10. Mouly Surya

Studradara Terbaik di Indonesia

Sutradara cewek ini merupakan salah satu sorang yang bisa membuat perubahan di industri perfilman Indonesia. Tahun 2017, Mouly Surya berada di balik film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak. Berkat karyanya, Marsha Timothy sebagai pemeran utama berhasil mendapatkan penghargaan sebagai “Aktris Terbaik” di festival film di Spanyol. Filmnya juga berhaisl menyabet berbagai penghargaan di luar maupun dalam negeri.

11. The Mo Brothers

Pertama adalah The Mo Brothers yang merupakan kolaborasi antara Kimo Stamboel dan Timo Tjahjanto. Mereka telah mengarahkan sejumlah film dengan tema yang cukup gore. Salah satu karya terbaiknya adalah film-film thriller seperti Rumah Dara dan Killers, selain itu tiap dari mereka juga memiliki karya film sendiri yang gak kalah kecenya. Debut film mereka ada dalam Takut: Faces of Fear yang dirilis pada 2008 bernama Dara yang diangkat menjadi film terpisah dengan nama Rumah Dara.

12. Nia Dinata

Siapa bilang sutradara terbaik tidak bisa berdandan dengan baik? Buktinya Nia Iskandar Dinata atau Nia Dinata adalah salah satu sutradara Indonesia dengan paras yang rupawan. Ia dikenal sebagai seorang sutradara yang beberapa kali mendapat penghargaan. Ia dikenal sebagai seorang sutradara terbaik untuk film komedi romantis Indonesia seperti Arisan! dan Janji Joni. Debut pertamanya adalah Ca Bau Kan yang dirilis pada 2002. Nia Dinata sempat mendapat sejumlah penghargaan seperti Citra Award for Best Film 2014, Best Director MTV Indonesia Movie Awards 2014, dan Best Feature Hawaii International Film Festival 2006. Nice!

Film Komedi Indonesia yang Kocak Abis

Film Komedi Indonesia yang Kocak Abis – Semenjak komika mulai merambah dunia film, kebanyakan produser menjadikan mereka sebagai pemancing tawa. Dan kiprah mereka bukan hanya di film komedi Indonesia saja, para komika sering juga muncul di genre lain, lalu meloncat dari satu film ke film lainnya. Jadi jangan heran kalau pada tahun 2017 jumlah film yang dibintangi Babe Cabita lebih banyak dari aktor Reza Rahadian. Sebetulnya sah-sah saja sih para komika itu main film. Tapi terkadang, kehadiran mereka cukup bikin bosan juga. Perannya itu-itu saja dan leluconnya pun terus diulang. Lalu apakah kalau tanpa komika, film komedi itu tidak bisa lucu? Tidak juga. Berikut ini adalah daftar film komedi yang wajib banget kamu tonton.

1. Test Pack: You’re My Baby (2012)

Film Komedi Indonesia yang Kocak Abis

Urutan pertama dihuni film komedi Indonesia yang mengandalkan dua aktor hebat untuk mengocok perut kita. Mereka adalah duet maut Reza Rahadian & Acha Septriasa. Di film ini, mereka berperan sebagai pasangan muda yang sudah tujuh tahun menikah tapi belum juga diberi momongan. Acha yang berperan sebagai Tata paling ngebet punya anak dibanding suaminya, Rahmat. Monty Tiwa selaku sutradara memberi tantangan pada mereka untuk berlakon komedi dengan karakter orang Sunda. Alhasil sebutan “Akang” dan “Eneng” akan sering kamu dengar di film ini. Lucu? Iya. Tapi akting meyakinkan dari dua karakter utama Test Pack pun bakal bikin kamu peduli sama permasalahan yang mereka hadapi. bet88

2. 7/24 (2014)

Apa yang terjadi jika sepasang suami-istri dirawat di rumah sakit yang sama, dan di ruangan yang sama pula? Mungkin tidak akan terjadi apa-apa kalau mereka sebelumnya adalah pasangan yang harmonis. Beda halnya dengan pasangan Tyo dan Tania yang sama-sama super sibuk. Tyo adalah seorang sutradara handal, sementara Tania adalah pegawai bank ternama. Tuh ‘kan kapan coba mereka bertemu melepaskan rindu? Jawabannya bisa kamu dapat di film komedi Indonesia arahan Fajar Nugros, 7/24. Film ini mengandalkan pesona akting Dian Sastrowardoyo sebagai Tania dan Lukman Sardi sebagai Tyo. Kaget ‘kan Lukman Sardi bisa jadi suaminya Dian Sastro? Tidak usah cemburu dulu. Soalnya mereka diwajibkan untuk menghadirkan suasana lucu selama 7 hari 24 jam di rumah sakit. Hasilnya, akting mereka berdua nggak gagal sih. Wajar kalau di akhir film, Lukman Sardi mendapat hadiah ciuman dari Dian Sastro. https://www.americannamedaycalendar.com/

3. 3 Dara (2015)

Melihat judulnya kamu pasti berpikir 3 Dara bakal dimainkan artis cantik. Jangan ketipu! Film ini justru dimainkan oleh tiga aktor pria yang dikutuk menjadi perempuan. Kebayang ‘kan lucunya gimana? Adalah Adipati Dolken, Tora Sudiro, dan Tanta Ginting; tiga orang yang dikutuk karena telah mempermainkan perasaan perempuan. Lebih spesifiknya sih, mereka dikutuk supaya tahu bagaimana sulitnya jadi perempuan. 3 Dara mampu memberikan humor yang segar dan unik dibanding film komedi Indonesia lainnya. Tingkah laku dan pendalaman karakter tiga pemeran utamanya menjadi nyawa terbesar dari film ini. Tidak sampai di situ, keberhasilannya menembus deretan terlaris film Indonesia tahun 2015 pun akhirnya berbuah pada perilisan sekuelnya di tahun 2018.

4. Hijab (2015)

Kalau kamu cuma nilai dari judulnya, kamu bakal berpikir Hijab ini film religi. Tapi film ini tidak sepenuhnya religi; ia juga tampil sebagai film komedi yang menjadikannya sebagai wadah kritik sosial. Secara pribadi saya suka film komedi Indonesia yang menyuguhkan isu-isu sosial budaya, dibanding yang hanya berisikan lelucon semata apalagi sampai mengeksploitasi perempuan. Film arahan Hanung Bramantyo ini unggul berkat empat jajaran aktor utamanya: Zaskia Adya Mecca, Tika Bravani, Carissa Puteri, dan Natasha Rizki. Tapi Hijab juga tidak akan selucu yang terlihat sekarang jika tanpa akting dari aktor laki-lakinya. Kehadiran Mike Lucock, Nino Fernandez, Dion Wiyoko, dan Ananda Omesh menambah suasana film ini kian meriah. Delapan orang itulah yang bakal bikin kamu ngakak, nangis, ngakak lagi, lalu nangis lagi saat menonton Hijab. Meskipun begitu film ini sempat diprotes oleh Hanum Rais lho, yang bilang kontennya merendahkan Islam. Tapi apakah benar begitu?

5. Kapan Kawin? (2015)

Tidak jauh beda dengan Test Pack, film ini pun masih menghadirkan kadar komedi romantis yang sama. Bedanya ada di fokus ceritanya. Kapan Kawin? lebih menyoroti tokoh Dinda (Adinia Wirasti), seorang wanita karier yang mapan tapi belum menikah. Padahal usianya sudah mencapai 30 tahun yang menurut orangtuanya di desa, merupakan usia yang kelewat cukup untuk menikah. Tapi gimana lagi kalau memang belum ingin menikah, masa harus dipaksa? Akhirnya Dinda menyewa aktor untuk berpura-pura sebagai pacarnya. Dan dari jutaan aktor yang Dinda temui, terpilihlah Reza Rahadian. Dari peristiwa itulah kamu bakal dibuat ngakak terpingkal-pingkal oleh aksi maut Reza Rahadian dan Adinia Wirasti, yang turut disokong oleh penampilan aktor senior Adi Kurdi, Feby Febiola, dan Ivanka Suwandi.

6. Lamaran (2015)

Acha Septriasa berperan sebagai gadis Batak dan pengacara yang berhasil membongkar kasus korupsi di film ini. Liputan media yang bertubi-tubi akhirnya membuatnya terkenal. Tapi yang nggak disangka, buah dari kerja kerasnya membuat ia jadi sasaran pembunuhan salah satu orang yang terlibat kasus korupsi. Premisnya mungkin terlihat bergerak pada ranah action atau thriller. Tapi adegan tersebut hanyalah bagian pembuka yang mengantarkan pertemuan Acha dengan Aan, cowok Sunda yang diperankan oleh Reza Nangin. Apa latar belakang pertemuan mereka dan ke mana akhirnya hubungan mereka mengalir? Sila tonton saja filmnya ya.

7. Skakmat (2015)

Skakmat adalah film komedi Indonesia yang dicampur dengan laga. Adalah Donny Alamsyah, Tanta Ginting, Cecep Arif Rahman, dan Hannah Al-Rashid yang dipercaya mengocok perut penonton dengan memeragakan adegan menegangkan sekaligus menghibur. Film yang diproduksi oleh MNC Pictures ini berhasil memukau dengan lelucon-lelucon yang dilontarkan para pemainnya. Tidak gampang lho ngelucu sambil kejar-kejaran atau membuat adegan perkelahian menjadi adegan yang komedik.

8. Me vs Mami (2016)

Kekuatan utama film arahan Ody C. Harahap ini ada pada akting kedua aktor utamanya: Cut Mini dan Irish Bella. Kemampuan akting Cut Mini sih sudah tidak diragukan lagi. Yang mengejutkan adalah Irish Bella, artis sinetron yang berperan menjadi anaknya Cut Mini. Ia yang biasanya nangis bercucuran air mata di sinetron nyatanya mampu juga mengundang tawa di film ini. Filmya sendiri bercerita tentang perjalanan liburan mereka berdua ke Minangkabau. Namun sepanjang perjalanan, mereka dihadapkan pada persoalan-persoalan yang bakal membuat kamu ngakak gaspol banget. Salah satunya adegan Irish Bella pas jatuh ke danau. Kamu yang sudah nonton film ini, pasti sepakat kalau adegan tersebut adalah salah satu adegan terlucu dalam Me vs Mami.

9. Shy Shy Cat (2016)

Film Komedi Indonesia yang Kocak Abis

Judulnya saya tidak suka. Tapi siapa sangka, Shy Shy Cat berujung jadi film komedi Indonesia yang paling memberikan tawa terbanyak di antara film komedi lainnya. Sepanjang film kita akan dibuat ngakak oleh trio gesrek Nirina Zubir, Acha Septriasa, dan Tika Bravani. Tapi tunggu sampai kamu lihat performa dari Acha Septriasa yang berperan sebagai Jessy Bomb, aktor bomb sex dari Sukabumi. Poin plus lain dari film ini adalah keputusannya untuk memasukkan unsur budaya lokal (Sunda) sebagai ruh utamanya.

Film Indonesia yang Diadaptasi dari Kisah Nyata

Film Indonesia yang Diadaptasi dari Kisah Nyata – Kamu pasti setuju bahwa film yang baik adalah film yang tidak hanya dapat menghibur, namun juga menginspirasi penontonnya. Karena alasan inilah banyak orang sangat menyukai film-film yang terinpsirasi dari kisah nyata. Orang juga tertarik dengan film kisah nyata karena mereka tertarik dengan kisah orang-lain atau sebuah kejadian yang terjadi di belahan bumi lainnya. Film kisah nyata ternyata banyak juga yang terinspirasi dari kisah nyata yang terjadi di Indonesia. Mungkin banyak dari kalian yang tidak mendengarnya, apalagi film ini murni karya orang Indonesia.Berikut ini dalah daftar film yang diangkat dari kisah nyata.

1. Arie Hanggara (1985)

Mungkin banyak yang tidak mengenal sosok Arie Hanggara, seorang anak kecil yang meninggal di tangan orangtuanya sendiri pada 6 November 1984. Arie merupakan anak dari pasangan Tino dan Dahlia yang terkena imbas dari keretakan rumah tangga mereka. Film yang disutradarai oleh Frank Rorimpandey ini menjadi film yang laris pada masanya, sekaligus simbol anti kekerasan kepada anak. Anak itu bernama Arie Hanggara, dia yang kehilangan nyawanya berkat aniaya orang tua. Sebelum diangkat ke layar lebar, kisah Arie Hanggara sendiri menjadi kisah yang menghebohkan seantero tanah air. Alasannya karena inilah kisah kekerasan dalam rumah tangga yang paling mendapatkan sorotan media karena melibatkan anak kecil sebagai korban. slot online

2. Film Tragedi Bintaro (1989)

 Film Tragedi Bintaro (1989)

Tragedi Bintaro adalah film kisah nyata yang dibuat berdasarkan tragedi yang terjadi di Indonesia. Film produksi tahun 1989 ini disutradari oleh Buce Malawau dan dibintangi sejumlah aktor dan aktris kenamaan seperti Lia Chaidir, Roldiah Matulessy dan Ferry Octora. Sesuai dengan judul film, secara keseluruhan cerita yang dibawakan merupakan kisah dari salah satu korban kecelakaan kereta api Bintaro pada tanggal 19 Oktober 1987. Kecelakaan ini mengambil sudut pandang Juned, satu dari sedikit korban selamat. Klimaks dari film ini tentu tabrakan yang dikenal sebagai Tragedi Bintaro, sebuah kecelakaan fatal di daerah Pondok Betung, Bintaro, Tangerang Selatan, yang melibatkan dua kereta api dan menelan 156 korban jiwa. Film ini juga menyabet sejumlah kategori di ajang Festival Film Indonesia 1989, antara lain Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Pemeran Pendukung Pria Terbaik, dan Pemeran Cilik Terbaik. www.mrchensjackson.com

5. Hafalan Shalat Delisa (2011)

Satu lagi film kisah nyata terbaik tentang tragedi di Indonesia. Film berjudul Hafalan Shalat Delisa ini disutradarai oleh Sony Gaokasak. Hafalan Shalat Delisa merupakan film yang mengangkat kisah salah seorang korban bencana gempa dan tsunami Aceh pada 26 Desember 2004. Alur cerita film ini mengisahkan hidup anak Aceh tersebut sebelum dan sesudah tragedi tsunami melanda tanah kelahirannya. Selain memberikan kisah haru, moral dari film ini juga menjelaskan bagaimana kesedihan dan kesulitan yang berat sekalipun dapat dilalui dan kita tidak boleh berlarut-larut di dalamnya. Delisa sendiri selamat, namun harus mengamputasi kaki kanannya. Meskipun demikian, Delisa tetap menjalani hari dengan senyuman dan menebar manfaat kepada orang sekitar. Sang ayah, Abi Usman juga selamat. Sayangnya, ketiga orang kakak Delisa serta sang ibu hilang tanpa jejak setelah disapu tsunami.

6. Di Balik 98 (2015)

Hanya dengan melihat judulnya saja, rasanya hampir semua orang yang sudah lahir di tahun 1990 awal tahu akan ceritanya. Yap benar, film karya Lukman Sardi dan Affandi Abdul Rachman ini menceritakan kisah reformasi tahun 1998. Film kisah nyata terbaik yang dibuat belasan tahun setelah reformasi ini menceritakan sisi lain era 1998 yakni kisah seorang mahasiswi (Chelsea Islan) yang berasal dari keluarga tentara namun menjadi salah satu aktivis ‘98. Meskipun ditentang oleh pihak keluarga, namun dia tidak menghiraukannya dan memilih untuk terus mengikuti aksi unjuk rasa. Klimaks film terjadi ketika kekacauan sudah tidak dapat dikontrol dan menimbulkan kerugian bahkan korban jiwa.

7. 22 Menit (2018)

Film karya Eugene Panji, Myna Paramita dan Lexy Mere menjadi film kisah nyata yang diangkat dari kisah serangan teroris di Jakarta. Yap, film berjudul 22 Menit ini bercerita tentang serangan teroris dan bom bunuh diri yang terjadi di Jalan MH Thamrin, Jakarta pada Januari 2016 lalu. Di film ini, Ario Bayu tampil memerankan Ardi, seorang polisi yang tergabung dalam unit anti-terorisme yang membantu memburu pelaku pengeboman dan menyelamatkan sandera. Hasil penyelidikan dan gerak cepat anggota unit anti-teror membawa Ardi, Firman dan segenap jajaran pasukan anti-teroris meringkus pelaku pemboman.

8. Surat Kecil untuk Tuhan (2011)

Film ini diangkat dari kisah seorang remaja bernama Gita Sesa Wanda Cantika atau akrab disapa Keke. Di usia remaja, Keke yang hidup berkecukupan harus menghadap kenyataan pahit adanya Rhabdomyosarcoma (Kanker Jaringan Lunak) yang menjangkit tubuhnya. Kendati berkutat dengan penyakit mematikan tersebut, Keke masih bisa bersekolah dan mencetak prestasi. Di kehidupan nyata, Keke menghembuskan napas terakhirnya pada 2006.

9. 3 Srikandi (2016)

Film Indonesia yang Diadaptasi dari Kisah Nyata

Film 3 Srikandi mengambil latar tahun 1988. Ini merupakan film biopik yang mengisahkan tentang kehidupan tiga orang atlet panahan asal Indonesia yang berhasil meraih medali pertama di ajang olimpiade. Dikisahkan, lika-liku perjalanan tiga atlet panahan Nurfitriyana Saiman, Lilies Handayani dan Kusuma Wardhani di bawah asuhan Donald Pandiangan yang dikenal sebagai Robin Hood Indonesia hingga berhasil membawa medali kebanggaan.

10. 99 Cahaya di Langit Eropa (2013)

Kisah religi ini diangkat dari sebuah novel berjudul sama karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Sang penulis, Hanum yang berprofesi sebagai jurnalis Indonesia selama tiga tahun menemani suaminya, Rangga Almahendra saat menjalani kuiah doktorat di Vienna. Kehidupan mereka pun digambarkan seolah menapaki jejak-jejak agama Islam di Benua Eropa.

11. Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar (2014)

Film drama komedi Indonesia ini terinspirasi dari kisah seorang Merry Riana, perempuan Indonesia yang meraih satu juta dollar pertama di Singapura pada usia 26 tahun. Di samping cerita suksesnya Merry Riana, dikisahkan juga cerita cintanya bersama Alfa serta kehidupan Merry ketika ia harus mengungsi ke Singapura karena kondisi Indonesia yang saat itu kurang stabil.

Cerita Novel yang Dijadikan Film di Indonesia

Cerita Novel yang Dijadikan Film di Indonesia – Beberapa film hits yang pernah tayang di bioskop, kadang kala merupakan hasil adaptasi dari sebuah novel karya seorang penulis. Berkat popularitas novel tersebut, biasanya para pegiat di balik industri perfilman tanah air menjadikannya sebagai tolak ukur bahwa karya tersebut layak diangkat menjadi sebuah film layar lebar. Membangun setting yang sama persis dengan yang tersaji dalam untaian kata pun menjadi tantangan tersendiri bagi sang sutradara dan kru produksi film. Begitupun dengan para aktor-aktris yang terlibat di dalamnya. Berikut deretan film romantis Indonesia yang ternyata merupakan adaptasi dari sebuah novel.

1. Summer Breeze

Cerita Novel yang Dijadikan Film di Indonesia

Summer Breeze merupakan film romantis Indonesia yang tayang perdana pada tahun 2008 silam. Summer Breeze ini merupakan adaptasi dari novel remaja karya Orizuka dengan judul yang sama. Film yang digarap Credo Cine Arts (Credo Pictures) & Starvision Plus ini pun menggandeng Chelsie Oliva, Marcel dan Mischa Chandrawinata sebagai pemeran utama. Bercerita tentang seorang gadis yang memiliki sahabat kecil yang terlahir kembar. Pada saat tumbuh dewasa, mereka terlibat cinta segitiga yang menyakitkan. sbobet88

2. Refrain

Winna Efendi merupakan salah satu penulis novel remaja Indonesia terkenal yang telah melahirkan banyak karya. Dari tangannya terlahir belasan judul novel yang beberapa di antaranya diangkat menjadi sebuah film layar lebar, termasuk “Refrain”. Film romantis yang dibintangi Afgan dan Maudy Ayunda ini ditayangkan pertama kali pada Juni 2013 silam. https://www.mrchensjackson.com/

3. Melbourne Rewind

Melbourne Rewind pun merupakan film yang diadaptasi dari novel karya Winna Efendi dengan judul yang sama. Melbourne Rewind sarat akan makna perjuangan meraih mimpi dan manis pahit dalam menjalin sebuah pertemanan. Film romantis yang dibintangi sederet artis kenamaan Indonesia seperti Morgan Oey, Pamela Bowie, serta Aurelie Moeremans ini layak kamu tonton.

4. Winter In Tokyo

Winter In Tokyo merupakan salah satu dari judul novel tetralogi karya Ilana Tan yang popularitasnya tak lekang ditelan usia. Hingga saat ini, novel tetralogi yang terdiri dari “Winter In Tokyo”, “Summer In Seoul”, “Autumn In Paris” dan “Spring In London” ini pun masih terus dicetak ulang. Oleh karena popularitas itulah, pada Agustus 2016 novel ini pun diadaptasi menjadi film layar lebar dengan judul yang sama. Film ini dibintangi oleh deretan artis kesayangan Indonesia, lho. Seperti Pamela Bowie, Dion Wiyoko, Morgan Oey, Kimberly Ryder, Brigitta Cynthia serta Brandon Salim.

5. Sunshine Become You

Sama halnya seperti Winter In Tokyo, Sunshine Becomes You pun merupakan film adaptasi dari novel karya Ilana Tan yang menjadi best seller. Bercerita tentang seorang balerina bernama Mia Clark (Nabilah JKT48) yang mengidap penyakit mematikan. Ia bertemu dengan seorang pianis bernama Alex Hirano (Herjunot Ali) yang mencintainya sepenuh hati. Film romantis yang bersetting di New York, Amerika Serikat ini tayang perdana pada Desember 2015. Kamu sudah nonton?

6. Remember When

Sama seperti film “Melbourne Rewind” dan “Refrain”, “Remember When” merupakan novel karya Winna Efendi lainnya yang digarap menjadi sebuah film layar lebar di tahun 2014. Film romantis ini bercerita tentang pertemanan beberapa remaja yang tengah mencari jati diri dan arti cinta. Kaum millennials wajib baca novel maupun menonton filmnya, nih.

7. Dilan 1990

Penggemar film Dilan 1990 pasti sudah tahu, kan, kalau film ini merupakan adaptasi dari novel seri yang ditulis oleh Pidi Baiq. Film yang mendulang popularitas berkat alur cerita dan juga bintang muda berbakat, Iqbaal Ramadhan dan Vanesha Prescilla ini diproduksi pada awal 2018 lalu.

8. Perahu Kertas

Film hits yang bercerita tentang beberapa remaja yang berusaha meraih mimpi ini juga merupakan adaptasi dari novel karya Dewi Lestari. Mendapuk bintang muda Indonesia yang berbakat dan sedang naik daun seperti Maudy Ayunda dan Adipati Dolken, film ini pun terbilang sukses di tahun 2012. Tak hanya romantis, film ini menyiratkan banyak pesan moral di dalamnya.

9. Dear Nathan

Semula Dear Nathan merupakan novel yang ditulis secara daring oleh Erisca Febriani pada sebuah komunitas online. Karena popularitasnya, kemudian diterbitkan dalam sebuah novel. Pada 2017 pun novel ini diangkat menjadi film layar lebar dengan judul yang sama, dan menggandeng Jefri Nichol dan Amanda Rawles sebagai pemeran utama.

10. Critical Eleven

Cerita Novel yang Dijadikan Film di Indonesia

Nama Ika Natassa sudah tak asing lagi di dunia kepenulisan Indonesia. Selain novel best seller “Critical Eleven”, Ika telah melahirkan banyak karya yang juga sama populernya. Berkat antusias para penggemarnya di seluruh Indonesia, Critical Eleven pun digarap oleh Starvision Plus dan Legacy Pictures menjadi sebuah film layar lebar dengan judul yang sama pada 2017 lalu.

11. Ananta

Film ini merupakan adaptasi dari salah satu karya Risa Saraswati yang berjudul Ananta Prahadi. Film yang dirilis pada bulan Mei 2018 ini menceritakan tentang Tania (Michelle Ziudith) cewek pemalu namun memiliki tipe pemberontak yang bertemu dengan sosok Ananta (Fero Walandaouw) cowok dari desa dengan logat sunda yang kental.

12. 3600 Detik

Film ini diangkat dari novel karya Charon dan dirilis pada tahun 2014 ono bercerita tentang Sandra dan Leon, dua pribadi yang memiliki sifat yang saling bertolak belakang. Sandra dikenal sebagai cewek urakan dan pembuat onar di sekolah sedangkan Leon dikenal sebagi sosok yang pintar dan sangat bersahabat.

13. Hujan Bulan Juni

Hujan bulan juni merupakan film yang diangkat dari novel terkenal karya sastrawan Sapardi Djoko Damono. Sebelum dijadikan film, Hujan bulan juni lebih dahulu dijadikan lagu, novel, dan komik.

14. Dear Nathan

Film Dear nathan ini merupakan adaptasi dari novel yang ditulis oleh Erisca Febriani yang diterbitkan pada bualn Maret tahun 2016 oleh penerbit Best Media. Film ini menceritakan tentang Salma yang bertemu dengan cowok pembuat onar yang bernama Nathan.

15. Trinity The Nekad Traveler

Film yang diadaptasi dari novel yang berjudul Trinity The Nekad Traveler merupakan film yang ditulis oleh Trinity dan diterbitkan pada bulan Juni 2007. Film ini menceritakan tentang Pengalaman lucu, sedih, mendebarkan, bahkan menyebalkan yang dialami oleh backpacker yang melanglang buana ke berbagai tempat di dunia. Selain itu di dalam film ini juga disuguhkan informasi tentang kebudayaan, tempat-tempat wisata, dan tips n trick saat travelling ke berbagai tempat.

Film Indonesia yang Bertemakan Keluarga

Film Indonesia yang Bertemakan Keluarga – Kamu bingung ngabisin akhir pekan bareng keluarga? Coba deh tonton film bertema keluarga bareng sama orangtua, adik, ataupun kakak. Film keluarga biasanya dibuat untuk berbagai umur sehingga kamu tidak usah khawatir. Menonton film bertema keluarga juga bisa untuk ajang refleksi orangtua maupun anak.

Banyak film bertema keluarga yang dimiliki Indonesia. Film bertema keluarga ini biasanya mengangkat cerita dari kehidupan sehari-hari, dan menggambarkan realita yang ada. Selain untuk ajang refleksi film bertema keluarga juga memuat banyak pesan. slot88

1. Keluarga Cemara (2019)

Film Indonesia yang Bertemakan Keluarga

Film Keluarga Cemara adalah film yang diangkat dari sinetron tahun 90-an dengan judul yang sama. film ini menceritakan mengenai Abah (Ringgo Agus Rahman) yang harus banting setir karena usahanya jatuh dan berpindah ke desa terpencil di Jawa barat. Berubahnya kondisi ekonomi rupanya dapat diterima oleh keluarganya. Abah bekerja sebagai kuli bangunan. Emak (Nirina Zubir) membantu dengan cara memproduksi dan menjual opak. Euis (Adhisty Zara) membantu dengan berjualan opak hasil buatan Emak di sekolah. www.benchwarmerscoffee.com

2. Sabtu Bersama Bapak (2016)

Film yang mengisahkan seorang ayah bernama Gunawan Garnida (Abimana Aryasatya), yang tahu bahwa umurnya sudah tidak lama. Gunawan tahu bahwa ia tidak dapat melihat anak-anaknya yaitu Satya (Arifin Putra) dan Cakra (Deva Mahendra) tumbuh dewasa. Gunawan kemudian melakukan sesuatu agar anak anaknya tetap tidak kehilangan sosok ayah dengan merekam pesan pesan untuk anaknya. Setelah Gunawan meninggal, Itje (Ira Wibowo) memutarkan pesan pesan yang telah direkam seminggu sekali pada hari Sabtu.

3. Cek Toko Sebelah (2016)

Film dengan genre komedi ini disutradai oleh Ernest Prakasa. Film ini terinspirasi dari realita etnis Tionghoa saat anaknya beranjak dewasa, berkuliah namun berujung pada bekerja di toko orangtuanya sendiri. Film ini menceritakan mengenai Erwin (Ernest Prakasa) dan kekasihnya Natalie (Gisella Anastasia). Masalah datang saat Koh Afuk (Che Kin Wah) yang mulai sakit sakitan dan ingin mewariskan toko sembakonya kepada Erwin. Kakak Erwin, Yohan (Dion WIyoko) marah karena merasa dilangkahi. Akhirnya Yohan dan istriya Ayu (Adinia Wirasti) yakin bahwa mereka yang berhak meneruskan toko tersebut. Tapi Koh Afuk sulit mempercayai Yohan.

4. Joshua Oh Joshua (2001)

Film lawas yang satu ini tak pernah membosankan ditonton berulang kali. Film ini bercerita mengenai Jojo (Joshua Sumerman) dan Jejen (Mega Utami), dua anak jalanan yang harus bekerja sepulang sekolah. Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk mengamen dan membantu membawakan belanjaan. Meski begitu mereka tetap ceria dan suka bernanyi.Jejen sendiri memiliki ibu kandung. Sedangkan Jojo merupakan anak angkat dari Ibunya bernama Nani (Cut Keke) yang kejam.

5. Orang Kaya Baru (2019)

Film yang menceritakan tentang sebuah keluarga yang mendadak kaya raya. Awalnya mereka merupakan keluarga sederhana dan kompak. Kehidupan mereka berubah ketika Bapak (Lukman Sardi) meninggal dunia. Tanpa sepengetahuan istri dan anaknya, Bapak ternyata meninggalkan harta warisan yang sangat banyak. Sang istri (Cut Mini) dan tiga anaknya yaitu Duta (Derby Romero), Tika (Raline Shah), dan Dodi (Fatih Unru) bisa bebas menghabiskan warisan. Peninggalan tersebut membuat mereka menjadi orang kaya baru.

6. Hoax (2018)

Film yang menggabungkan genre drama, thriller, dan komedi ini rilis perdana pada 1 Desember 2012 dengan judul Rumah dan Musim Hujan. Enam tahun kemudian film ini diluncurkan kembali, tepatnya 1 Februari 2018, dengan pergantian judul yaitu Hoax. Film ini menceritakan sebuah keluarga yang memiliki rahasia dalam kehidupanya masing-masing. Film ini mengangkat karakter Ragil (Vino Bastian), Adek (Tara Basro), dan Raga (Tora Sudiro) berkumpul di rumah bapaknya (Landung Siamtupang).

7. Susah Sinyal (2017)

Susah Sinyal adalah film drama komedi. Film ini bercerita tentang seorang wanita Ellen (Adinia Wirasti), seorang pengacara sukses yang jarang memiliki waktu bersama anaknya Kiara (Aurora Ribero). Kiara akhirnya tumbuh menjadi seseorang yang memberontak dan melampiaskan emosinya lewat media sosial.

8. Surat Kecil Untuk Tuhan (2017)

Film ini bercerita mengenai kakak beradik yatim piatu, Anton (Bima Azriel) dan Angel kecil (Izzati Khanza), yang terjebak sindikat pemanfaatan anak sebagai pengemis jalanan. Hingga suatu hari Angel mengalami kecelakaan. Ketika angel sadar, ia sudah ditinggalkan sendirian di rumah sakit. Semenjak itulah Angel terpisah dengan Anton.

9. Tampan Taylor (2013)

Film ini bercerita tentang kehidupan Topan (Vino G Bastian) dan anaknya Bintang (Jefan Nathanio). Topan yang merupakan seorang penjahit, baru saja kehilangan istri, toko jahitnya, dan nyaris anaknya dikeluarkan dari sekolah karena kekurangan biaya. Namun Topan tidak hilang harapan. Dengan dibantu sepupunya Darman (Ringgo Agus Rahman), Topan meulai menjajal berbagai pekerjaan.

10. 9 Summer 10 Autumns (2013)

Film ini berkisah tentang Iwan (Ihsan tarore) adalah pemuda penyendiri yang hidup di New York, Amerika Serikat. Iwan adalah anak lelaki yang tumbuh bersama keluarganya di kaki Gunung Panderman. Ayah Iwan (Alex Komang) seorang sopir angkot. Iwan yang tumbuh menjadi anak cerdas kemudian bekerja di ‘The Big Apple’, New Yok.

11. Bunda: Cinta Dua Kodi (2018)

Meski kisahnya lebih fokus pada ketangguhan cewek untuk menyeimbangkan karier dan keluarga, film ini penuh makna yang menyentuh. Menceritakan Tika yang berjuang keras menyelamatkan kehidupan keluarga dan rumah tangganya. Demi sebuah harapan, impian, dan cintanya kepada suami dan anak-anaknya.

Film ini penuh nuansa kekeluargaan. Kamu juga dikasih tahu gambaran sebuah keluarga yang tiap anggotanya saling mempertahankan keharmonisan dengan caranya masing-masing. Melalui perjuangan tersebut, kamu udah disuguhkan mengenai pentingnya keluarga.

12. Kulari ke Pantai (2018)

Film Indonesia yang Bertemakan Keluarga

Kulari ke Pantai adalah film keluarga Indonesia yang diproduseri oleh Mira Lesmana dan disutradarai oleh Riri Riza. Dua nama besar itu sudah cukup untuk menarik minat para pecinta film mengingat karya-karya mereka yang memang dikenal bagus. Ceritanya tentang Sam yang berusia 10 tahun berencana melakukan perjalanan darat berdua saja bersama Ibunya. Dari Jakarta, mereka akan menuju Banyuwangi untuk menemui peselancar idola Sam.

Sehari sebelum berangkat, Happy, sepupu Sam yang berusia 12 tahun berulah saat kumpul keluarga di Jakarta. Di hadapan banyak orang, Happy merendahkan Sam. Ibu Happy meminta Happy untuk ikut dalam perjalanan darat Sam dengan harapan, anak itu akan lebih mengenal dan menghargai sepupunya. Perbedaan keduanya membuat perjalanan darat dengan mobil menjadi tak terduga dan dipenuhi hal-hal di luar rencana. Berbagai kejadian muncul dan berbagai karakter unik serta lucu ditemui selama perjalanan itu.

Film Indonesia Terbaik Sepanjang Masa

Film Indonesia Terbaik Sepanjang Masa – Siapa bilang film Indonesia punya kualitas yang jelek? Apalagi kalo sampai ngebandingi sama fil hollywood yang secara teknologi sudah maju. Memang kalo beradu teknologi industri perfilman kita belum seberapa. Namun dari segi jalan cerita, tentu kamu tidak boleh melewatkan jajaran film Indonesia berikut loh.

Dengan jumlah penonton bioskop yang fantasi berikut ini adalah rekomendasi film Indonesia terbaik sepanjang masa yang wajib banget kamu tonton deh! http://www.shortqtsyndrome.org/

Pada artikel kali ini akan mengulas sejumlah film terbaik Indonesia yang tanyang di layar lebar dan mendapatkan total penonton dalam jumlah yang terbilang fantastis. Film – Film yang ada pada daftar ini pun hadir dari berbagai genre seperti, action, drama, comedy, dan juga romance yang diminati berbagai kalangan. https://www.benchwarmerscoffee.com/

Pada umumnya juga film – film ini berhasil menembus angka satu juta penonton selama masa penayangannya. Lalu film apa sajakah yang masuk kedalam daftar kali ini ? Yuk simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

1. Dua Garis Biru (2019)

Film Indonesia Terbaik Sepanjang Masa

Meskipun sempat menjadi salah satu fim yang menuai kontroversi bahkan sebelum perilisan resminya, namun pada nyatanya film   Dua Garis Biru berhasil menjadi salah satu film farovit masyarakat Indonesia. Mengambil tema anak sekolah, film ini bukan cuma menawarkan kisah cinta para pemain utamanya saja tapi juga pesan moral di dalamnya.

Bukan hanya memfilmkan kisah cinta remaja, film ini justru menonjol karena membahas tentang pendidikan seks untuk anak, kehidupan Si kaya dan Si miskin, realita pernikahan dini, dll. Saking bagusnya, film ini bahkan berhasil mendapat beragam tanggapan positif dari para penonton dan kritikus film.

2. After Met You (2019)

Turut meramaikan jajaran film romantis di tanah air, After Met You mungkin bisa jadi alternatif lain buat kamu yang lagi cari film Indonesia terbaik 2019.  Meskipun menawarkan alur cerita yang cukup sederhana dan cenderung klise, tapi film yang diadaptasi dari novel best seler dengan judul serupa ini berhasil membuat para penontonnya baper. Film ini sendiri bercerita tentang seorang anak siswa SMA yang memanfaatkan ketampanan yang dimilikinya untuk menerima tantangan dari teman-temannya. Di mana dia harus menaklukkan hati seorang perempuan bernama Ara (Yoriko Angeline) yang sudah jelas tidak menyukainya.

3. Yowis Ben (2018)

Siapa bilang film yang mengangkat budaya daerah tidak laku di pasaran? Buktinya film Yowis Ben garapan sutradara Fajar Nugros dan Bayu Skak ini berhasil mendapat respon positif dari masyarakat lho. Film komedi yang dirilis pada Februari 2018 lalu ini bahkan menggunakan bahasa Jawa dengan kadar sebanyak 80% dari keseluruhan ceritanya. Film Yowis Ben sendiri bercerita tentang seorang remaja biasa bernama Bayu (Bayu Skak) yang menyukai teman satu sekolahnya yang berwajah cantik, Susan (Cut Meyriska).

4. Cek Toko Sebelah (2016)

Masih dari genre yang sama seperti film sebelumnya, Cek Toko Sebelah merupakan film garapan sutradara Ernest Prakasa yang dirilis pada tahun 2016 lalu. Menariknya, ide cerita film ini dibuat berdasarkan pada realitas etnis Tionghoa di mana anak-anak mereka yang sudah beranjak dewasa dan kuliah tinggi justru berakhir bekerja di toko orang tuanya sendiri. Saking digemarinya, film ini bahkan berhasil mendapatkan sembilan nominasi dari berbagai ajang penghargaan termasuk film terbaik, sutradara terbaik, aktor terbaik, dan masih banyak lagi.

5. Love for Sale (2018)

Dibintangi oleh Gading Marten dan Della Dartyan, film Love for Sale hadir membawa cerita romantis yang dibungkus dengan sentuhan unik. Pasalnya, film yang digarap oleh sutradara Andibachtiar Yusuf ini menyajikan cerita cinta dari seorang pria bernama Richard Achmad (Gading Marten) di usianya tak lagi muda. Love for Sale sendiri menjadi film pertama yang dibintangi Gading dan berhasil mengantarkannya kepada penghargaan Piala Citra untuk kategori aktor terbaik.

6. Critical Eleven (2017)

Disutradarai oleh sutradara kawakan Indonesia yaitu Monty Tiwa dan Robert Ronny, Critical Eleven juga masuk dalam daftar film Indonesia terbaik 2019 nih. Film yang diadaptasi dari novel best seller karya Ika Natassa ini juga turut menampilkan jajaran artis kenamaan tanah air seperti Reza Rahadian, Adinia Wirasti, dan masih banyak lagi. Meskipun mengambil judul dari istilah penerbangan, tapi film ini sama sekali nggak menceritakan tentang dunia penerbangan itu sendiri. melainkan kisah cinta dari Ale dan Anya yang terjalin begitu istimewa.

7. Perempuan Tanah Jahanam (2019)

Bosan dengan film Indonesia yang menawarkan kisah romantis dari pemainnya? Kalau gitu, mungkin film horor berjudul Perempuan Tanah Jahanam ini bisa jadi pilihan tepat buat kamu tonton. Film arahan Joko Anwar ini becerita tentang seorang perempuan bernama Maya (Tara Basro) yang dihadapkan dengan berbagai kejanggalan dan kejadian mistis saat dirinya pulang ke kampung halamannya, Jawa Tengah. Film Perempuan Tanah Jahanam sendiri dinilai memiliki jalan cerita serta penyajian gambar sinematografi yang menarik yang menjadi salah satu keunggulannya.

8. Rudy Habibie (2016)

Merupakan prekuel dari film Habibie & Ainun, film Rudy Habibie menawarkan cerita yang tidak kalah menarik yang diadaptasi dari novel berjudul Rudy: Kisah Muda Sang Visioner. Dibintangi oleh Reza Rahadian, Chelsea Islan, dan lainnya, film biografi satu ini menceritakan sosok Rudy (B.J. Habibie muda) semasa kuliah di Jerman. Mengambil lokasi shooting di 6 kota dan 2 negara berbeda, film Rudy Habibie ini cocok banget buat kamu tonton di waktu luang deh.

9. The Raid: Redemption (2011)

Film Indonesia Terbaik Sepanjang Masa

Film Indonesia terbaik selanjutnya merupakan film bergenre action yang dibintangi oleh Iko Uwais berjudul The Raid: Redemption. Dirilis pada tahun 2011 lalu, film ini sukses menghipnotis para penggemar film action di tanah air berkat cerita dan adegan action yang dilakukan oleh para pemainnya. Bahkan, film ini juga terpilih untuk diputar di beberapa festival film internasional dan menjadikannya sebagai film komersial produksi Indonesia pertama yang paling berhasil di tingkat dunia.

10. I Love You From 3800 Feet (2016)

Dipersembahkan untuk mengenang seorang pramugari sebuah perusahaan maskapai Indonesia yang meninggal dalam kecelakaan pesawat pada 2014 lalu, film I Love You From 3800 Feet meawarkan cerita haru sekaligus bikin baper. Film ini bahkan berhasil meraih jumlah penonton yang cukup tinggi hingga tembus 1 juta penonton setelah perilisannya pada Juli 2016 lalu. Film ILY 38000 Feet ini sendiri dibintangi oleh Michelle Ziudith dan Rizky Nazar di mana chemistry yang terjalin di antara keduanya semakin membuat penonton gemas.

11. Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 (2016)

Pertama ada film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 yang menceritakan ulang kisah grup komedian legendaris Indonesia, Warkop DKI (Dono, Kasino, Indro). Pada film terbarunya ini, Dono (Abimana Aryasatya), Kasino (Vino G. Bastian), dan Indro (Tora Sudiro) kembali terlibat dalam kisah kepolisian dalam menangkap para begal. Ketiganya tergabung dalam organisasi CHIIPS (Cara Hebat Ikut-Ikutan Penanggulangan Sosial). Sepanjang film, kamu bakal diberikan kisah kocak  ketiganya dalam menanggulangi kejahatan. Pemuncak daftar film Indonesia terbaik ini mendapatkan total hingga 6.858.616 penonton. Sebuah pencapaian manis dari remake film Warkop DKI terbaru ini ya!